Sunday 21 December 2014

mm CURAH HUJAN


Dibangku sekolah kita pernah belajar tentang siklus air, mulai dari evaporasi air permukaan dan dari dedaunan menjadi jadi awan lalu turun menjadi hujan jatuh ke air dan tanah, sebagian masuk ke tanah sebagian mengalir di permukaan (run off). Hujan yang turun bervariasi, kadang deras kadang gerimis, soal itu anak kecil pun tahu. Namun yang tidak semua orang tahu adalah mengukur besaran curah hujan, dan maksud dari satuan curah hujan.
Untuk mengukur curah hujan dapat dilakukan dengan menggunakan ombrometer, bukan combrometer lho. Alat ini biasanya bentuknya bulat diatas lalu terhubung dengan corong air masuk ke penampungan air dibawah.


Contoh Ombrometer

Curah hujan diukur setiap hari atau setiap minggu, atau setiap bulan, atau jam, terserah anda saja. Kalau di tempat kami setiap hari pada pukul 07.00 air hujan yang tertampung hari yang lalu pada ombrometer dikeluarkan untuk kemudian di masukkan gelas ukur. Nah dari sini sudah ketahuan deh berapa curah hujan dalam satu hari kemarin (pukul 7 ke pukul 7), dalam satuan mm. Oya gelas ukurnya sendiri khusus, ya bukan gelas sembarangan, melainkan gelas ukur khusus curah hujan, kerena garis-garisnya sudah dalam mm, bukan cc atau ml.

Nah satuan mm sendiri bagi orang awam tidak mudah dipahami. Apa maksudnya? Bagi mahasiswa yang tidak titen (memperhatikan) pelajaran atau tidak tertarik, saya yakin banyak yang tidak paham dengan ini. Dulu saya sangat penasaran apa maksudnya ”mm“ ini,  jika dikonversi menjadi liter bisa gak? Karena dulu saya "shy shy cat" tidak berani bertanya pada dosen, akhirnya hitung-hitung sendiri dan cari informasi tentang satuan mm ini untuk dikonversi ke liter. Saat saya kuliah, mbah google belum mencapai puncak popularitasnya, sehingga saya hanya mengandalkan buku saja. Dan ternyata jawabannya bisa dan sangat sederhana.

1 mm curah hujan = 1 liter air per meter2 satuan luas

Artinya jika turun hujan misalnya 30 mm per hari, itu sama saja dengan 30 liter air yang dituang oleh gusti Allah SWT ke permukaan tanah seluas 1 m2. Jika anda punya tanah seluas 1 ha (10.000 m2) maka Tuhan yang Maha Pemurah telah menurunkan air sebanyak 30 x 10.000 = 300.000 liter pada tanah anda tersebut dalam satu hari. 

Jika truk tangki pertamina ukuran besar memuat sebanyak 32.000 liter, maka butuh hampir 10 tangki truk tersebut untuk membasahi lahan ada setara 30 mm tadi.

Jika pompa air dengan keluaran 3” mempunyai debit air rata-rata 1000 liter/menit maka untuk mendapatkan air setara 30 mm untuk lahan 1 ha maka pompa harus bekerja selama:

    300.000    =   300 menit / 5 jam full power
      1000     

Sekarang dari mana bisa diketahui bahwa 1 mm = 1 liter air per m2?

-       Berat jenis air = 1 kg/m3

-       1 m3  = 1000 mm (panjang) x 1000 mm (lebar) x 1000 mm (tinggi)

-       1 m3  = 1000 liter

-       Untuk memenuhi wadah sebesar itu, maka air yang harus diisi harus setinggi 1 m (1000 mm)

-       Setiap 1 liter air yang ditambahkan ke wadah akan mengisi permukaan wadah setinggi 1 mm, karena BJ air tadi yang 1 kg/m3. Lain lagi ceritanya jika yang diisikan adalah minyak.

-       Jadi 1 mm tinggi air = 1 liter /m2

Nah itulah asal-usul konversi dari mm curah hujan ke liter per m2. Tentang detail ombrometer sendiri silahkan anda googling saja untuk mengetahui spesifikasi dan bentuknya. Membuatnya pun mudah, yang penting ukuran diameter lubang atasnya harus tepat dan diletakkan pada tempat yang semestinya (bebas naungan pada radius 10 m, kalau tidak salah). Saya harap anda mengerti penjelasan diatas..semoga bermanfaat dan barokah.