Friday 10 February 2012

PENGHASILAN TAMBAHAN UNTUK KELUARGA SINDER

Gaji seorang sinder relatif besar dibandingkan pendapatan masyarakat di sekitar Pabrik Gula. Namun demikian pengeluaran sinder juga lebih besar. Biaya "operasional" atau lain-lain yang tidak terduga memakan porsi anggaran rumah tangga sinder cukup banyak. Contoh biaya operasional: Ngopeni mandor, juru tulis, juru gambar, operator traktor, biaya mencari tenaga kerja dan areal (rokok, dll). Hampir tiap hari selalu ada pengeluaran ekstra. Sinder yang jujur, dalam arti tidak mau "mengelola" biaya garap, bisa dipastikan akan menggunakan uang gajinya untuk biaya-biaya siluman itu. Oleh karena itu sinder harus pandai-pandai (pandai-nya 2x), karena sistemnya memang masih demikian adanya. Jika sistem sudah baik, pengeluaran siluman minim atau tidak ada, atau jika pengeluaran-pengeluaran siluman ini diakomodir (diresmikan) insya Allah dana tidak jadi faktor pembatas.

Soal kelola mengelola biaya garap ini membuat sinder dikenal sebagai gudangnya uang, seolah uang bukan masalah bagi pak sinder, tinggal teken. Citra negatif ini sering membuat saya, sinder, menjadi malu dan jengkel.

Sekarang biaya garap sangat terbatas, berbeda dengan 20 tahun yang lalu. Jika sinder tidak punya modal, sulit menjadi seorang sinder yang "baik". Oleh karena itu para sinder menggunakan bermacam cara untuk bisa eksis. Ada kawan saya sinder di daerah probolinggo yang membuka warung angsle (sejenis bubur kacang ijo dan kue serabi), ada yang usaha warnet, ada juga berasal dari Bandung membuka toko pakaian dan ada yang jadi petani tebu. Yang terakhir ini mengundang kontroversi, karena usaha sejenis dengan pekerjaannya. Katanya ada undang-undang yang melarang usaha sejenis. Menurut pendapat saya, sinder perlu juga mencoba jadi petani tebu supaya merasakan yang dialami petani, lebih menjiwai, begitu, maaf jika salah.

Saya sendiri jadi petani tebu. Tebu itu saya titipkan untuk dikelola orang yang saya percaya, lokasinya bukan di wilayah saya, dan hanya 2 kali saya kontrol dari mulai sewa sampai tebang pada sore hari setelah jam kerja. Intinya jangan sampai ada penyimpangan, misalnya pupuk tebu pabrik masuk ke TR, tebu TS jadi TR, jam kerja digunakan untuk mengawasi tebu TR, menjadi tidak objektif saat tebang. Hindari hal-hal tersebut.
Bengkel Kerja

Saat ini saya mulai cari alternatif usaha lain, yang sekaligus memberdayakan istri supaya ada kegiatan yang menghasilkan. Jualan kaos anak-anak. Sekalian promosi, kaos ini saya ambil dari Bandung, lalu ditawar-tawarkan oleh istri saya ke playgroup, TK dan tetangga-tetangga. Jika ada yang pesan maka dicatat nama-nama anak yang pesan (karena kaos-nya akan diberi gambar dan nama dari kain flanel, itu yang beda dari kaos biasa). Berikut adalah contoh-contoh kaosnya.




 
Yang ini masih kosong, bisa kami isi dengan nama anak anda..


Sampai saat ini respon cukup baik, malah kami kewalahan menangani pesanan. Rencananya mau mempekerjakan karyawan. Sudah ada satu orang yang sedang di training, dan satu lagi akan menyusul (ciee, belajar jadi enterpreneur). Semoga bisa berkembang, Insya Allah.

Jika mau pesan, silahkan hubungi no telpon "perusahaan" kami : 081392727486. Harga per kaos Rp35.000,- ukuran S, Rp37.500,- ukuran M, dan Rp40.000.- ukuran L (anak). Belum termasuk ongkir. Pesan ya.

3 comments:

  1. yang biru tolong dituliskan "Nanta" buat senam hari sabtu. kalau bisa semua sinder jg dibuatkan pak bos. hehehe

    ReplyDelete
  2. Bener ya, tapi harus dipake lho. Pak P*** kalo pake itu pasti keren banget, tidak jadi galak. Eh tapi ga cocok kalo gambar pesawat, cocoknya singa.

    ReplyDelete
  3. assalamualaikum...
    pak saya petani tebu asal situbondo..saya ingin menawarkan bibit tebu.kalo berkenan,saya ingin meminta contact personnya biar biar bisa komunikasi. maksih sebelumnya pak :)

    ReplyDelete